
Reaksi kimia yang pertamakali membuat leluhur kita terkesan adalah api. Tetapi mungkin juga dengan adanya daging yang membusuk. Semua belum pasti. Api dan proses-proses lainnya menyingkap sifat-sifat zat yang tersembunyi. Kalau kita memanaskan sebatang kayu, pada mulanya yang kita lihat hanyalah kayu panas, tapi tiba-tiba kayu tersebut akan menyala.
Kimia sebenarnya adalah ilmu pengetahuan yang menjawab pertanyaan itu (baik tentang api maupun daging membusuk) dan reaksi kimia adalah perubahan-perubahan aneh yang menyingkap sifat-sifat tersembunyi zat.
Bisa juga dikatakan dalam bahasa awam, kimia adalah ilmu pengetahuan tentang yang gaib (misteri banget) yang tersembunyi yang tak terlihat. Tak heran perlu waktu lama untuk mengungkap rahasia-rahasia kimia daripada ilmu fisika… dan itu semua berawal dari API.
Api bias dipakai untuk mngendalikan reaksi-reaksi kimia lain: memasak misalnya! Disamping itu kita tahu kebiasaan ilmuwan: kalau mereka bisa memasak seuatu, mereka akan memasak yang lain lagi. Bahkan tak lama kemudain mungkin mereka akan memasak batu (hehehehe).
Kedengarannya aneh, tapi ternyata satu di antara serpihan batuan hijau itu meleleh, berubah menjadi cairan yang berwarna oranye, lalu setelah dingin jadilah tembaga mengilap dan bersifat logam. Hal ini mendorong mereka melebur batu-batu merah jadi besi… memanggang Lumpur menjadi batu bata.. menumis lemak dan abu menjadi sabun.. dan (tanpa api lho!) mendadih susu menjadi yoghurt atau keju… Meragi gandum menjadi bir… dan kubis menjadi kimci Lalu, tahu-tahu, kimia telah menimbulkan PERADABAN (waw! Kedengarannya asyik).
Nah! Bagaimana rahasia zat dijelaskan? Pasti kalian pernah mendengar orang yunani kuno berfilsafat mengajukan teori-teorinya hal ini:
1. Democritus, si pelopor teori atom berpikir bahwa zat terbuat dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibelah. Dari sinilah kata atom terbentuk (a-tom=tak-terbelah). Katanya gosip yang beredar bahwa kalau kita belah, belah, dan belah, maka pembelahan itu mesti berhenti.
2. Heraclitus, ini sih menduga bahwa segala sesuatu terbuat dari api (bayangkan kalau air untuk mandi itu terbuat dari api dan sepanas api… HAHAHA)
3. Aristoteles, yang ini nih katanya paling hebat lhO! Menurutnya bahwa sebenarnya unsur yang menysun semua benda itu ada empat, yaitu: air, api, tanah dan udara (teringat dengan film avatar aang deh!).
Dari ketiga gagasan terkenal itu, karena suatu alas an, ide aristoteles berpengaruh pada ilmu pengetahuan zaman pertengahan, Gagasan itu sangat optimis! Kalau semua benda merupakan campuran keempat unsur, maka kita seharusnya bisa mengubah apapun menjadi unsur lain hanya menyesuaikan bahan-bahannya.
Persoalan konyol ini dicoba di jawab di Persia oleh Jabir (abad kedelapan) dan Al-Razi (abad kesepuluh) yang dalam proses itu berhasil menciptakan segala macam peralatan laboratorium dan prosedur-prosedur yang berguna. Ini membuktikan bahwa kita bisa membuat kemajuan luar biasa yang praktis dengan ide-ide konyol ini.
Pada zaman pertengahan eropa sangat berutang ilmu pengetahuan kepada dunia islam yang namanya ALKIMIA (='ilmu kimia' dalam bahasa arab dan ininlah awal dari dinamakannya ilmu kimia)—dan hasrat mereka orang eropa untuk medapatkan emas buatan. Contohnya ahli alkimia Jertman Hennig Brand mencoba membuat emas dengan menyuling 60 ember air seni, tapi pada akhirnya peralatan Brand bersinar dalam kegelapan, dia bukan menemukan emas malah fosforus yang terkandung dalam air seni (Kacian Deh Lho!).
Meskipun spekulasi ahli alkimia gila-gilaan, ahli alkimia mencapai banyak hal di laboratorium: mereka menyempurnakan proses penyulingan, penyaringan, titrasi dan lainnya. Mereka memperbaiki pembuatan kaca, metalurgi, bahan peledak, dan pencegahan karat. Tapi teknik laboratorium ahli alkimia mereka melewati satu hal yang sangat penting: yaitu mereka gagal mengumpulkan gas. Apabila suatu reaksi menggunakan gas, ahli alkimia tidak bisa tahu. Apabila reaksi itu menghasilkan gas, mereka membiarkannya lolos. Ini berarti mereka belum dapat menentukan yang mana bahan ataupun produk dari reaksi kimia. Jadi, ilmu kimia berkembang lebih lanjut… BERSAMBUNG…

Tidak ada komentar:
Posting Komentar