Sabtu, 09 Januari 2010

Alang-Alang (Imperta cylidrica L.)


Tanaman ini termasuk famili Poaceae. Nama daerah: rih (batak), alalang (Minangkabau), lioh (lampung), neleng laku (Aceh), kieurih (sunda), alang-alang (Jawa), lalang (Madura), rii (Flores), re (Sumbawa), halalang (Kalimantan), kalelip (Irian).
Tanaman ini Habitus semak, menahu, tinggi 1-1,5 m, batang lunak, bulat, pendek, beruas-ruas pada tiap buku terdapat rambut, putih keunguan, daun tunggal, lanset, tepi rata, hijau; bunga majemuk, bentuk malai, panjang 16-30 cm, benang sari dua, kepala sari berwana putih atau ungu, tangkai putik dua; buah buni, bulat telur, berbulu kuning; biji bulat, coklat, akar serabut, putih kotor.
Kandungan kimia akar mengandung saponin dan tannin, sedangkan daun mengandung polifenol. Kegunaan melancarkan air seni, mengobati kencing batu, hipertensi akibat gagal ginjal, radang paru-paru, asma, mimisan, prostat, diare, keputihan.

Sumber:
Nala, Abu. 2005. Manfaat Apotik Hidup. Temanggung: Bina Karya

Kulit dan Radiasi Ultara Violet (RUV)


Kita tidak dapat melihat ataupun merasakan radiasi ultraviolet dari matahari karena memang tidak panas ataupun bercahaya.
Pemaparan langsung terhadap radiasi ultraviolet dapat merusak mata (misalnya, pada gerhana matahari). Jumlah ultraviolet tergantung pada jarak dari ekuator dan pada ketinggiannya. Di Inggris, RUV meningkat pada musim panas dan maksimum antara pukul 11 dan 15, bagaimanapun keadaan cuaca pada musim itu. Semakin dekat ke ekuator dan semakin tinggi di atas gunung, jumlah RUV dan kerusakan oleh matahari akan menjadi lebih besar secara sebanding.
RUV merangsang dsel warna (melanosit) kulit untuk menghasilkan pigmen coklat (melanin) yang menyerap RUV dan melindungi kulit. Kemampuan kulit manusia berubah menjadi coklat (tan) bervariasi dan ini menyebabkan suatu klasifikasi jenis kulit seperti daftar dibawah ini.

Jenis I = tidak pernah coklat, selalu terbakar
Jenis II = Selalu terbakar, kadang coklat
Jenis II = Kadang terbakar, selalu coklat
Jenis IV = Tidak pernah terbakar, selalu coklat
Jenis V = Kulit berpigmen

Orang dengan kulit jenis I harus selalu melindungi kulit mereka dari sinar matahari karena mereka memiliki risiko tinggi kerusakan jika terpapar pada sinar matahari. Semakin tinggi angka jenis kulit, semakin besar pula kemampuan kulit tersebut melindungi diri dengan berubah warna menjadi coklat (tanning).
Kita tidak perlu membuat kulit terbakar untuk menghasilkan warna coklat—pada kenyataannya kulit yang terbakar akan melepuh dan mengakibatkan hilangnya kulit dan warna coklat. Terbakarnya kulit karena sinar matahari juga merupakan salah satu factor mempengaruhi timbulnya tahi lalat yang ganas.
Di banyak bagian dunia, kuli yang pucat begitu di dambakan, di Barat kulit coklatlah yang dianggap indah. Mandi sinar matahari sangat menyenangkan dan membuat mereka lebih menarik. Efek yang menguntungkan adalah bahwa kulit kita dapat mengintesakan vitamin D, yang mencegah rakhitis.
Efek RUV yang membahayakan:
- Kanker Kulit, sel kulit terus menerus dirusak oleh RUV dan memperbaiki sendiri. Mekanisme ini sangat efisien tapi kekeliruan muncul bersamaan dengan bertambahnya usia dan sel yang abnormal akhirnya berkembang menjadi kanker kulit. Orang lanjut usia yang tinggal di daerah tropic, bekerja di luar ruangan atau mempunyai kulit jenis I kemungkinan besar terkena risiko ini.
- Freckle, Benjolan atau tonjolan yang tidak berbahaya muncul pada kulit yang teroapar sinar matahari. Ini termasuk freckle, plak putih pucat dan keratose bersisik kasar. Gangguan tersebut hanya merupakan masalah kosmetik dan dapat disingkirkan dengan mudah, tetapi kebanyakan orang yang menderita kelainan ini, mengalaminya dalam jumlah yang besar.
- Kerusakan jaringan elastic yang mendukung kulit, sehingga kulit kehilangan elastisitasnya dan cenderung untuk keriput, Hal ini memperjelas perubahana karenal lanjutnya usia.
- Alergi terhadap RUV, cenderung muncul pada tempat-tempat khusus yang terpapar sinar matahari. Alergi paling lazim terhadap RUV disebut erupsi sinar polimorfik dan dapat menyerang 10% dari populasi, wanita lebih banyak ketimbang pria. RUV adalah penyebab dan ruam muncul selama musim panas. Pada banyak orang, ruam itu ringan dan secara keliru disebut bintik panas atau biang keringat. Ruam ini biasanya terdiri dari bercak-bercak merah berair, terutama pada lengan dan tangan muncul pada senja hari setelah 1-2 jam pemaparan terhadap sinar matahari dan berlangsung selama 7-10 hari.
Ada banyak alergi fotosensitif yang disebabkan oleh parfum dan obat-obatan, Beberapa terjangkit ekzema pada tempat-tempat yang terpapar sinar matahari karena alergi terhadap RUV,
Untuk melindungi kulit anda, pastinya harus mengenali jenis kulit anda. Bila anda berkulit terang, anda harus melindungi kulit anda dengan pakaian dank rim pencegah sinar matahari sebanyak mungkin dan menghindari sinar matahari secara langsung. Bila anda alergi terhadap sinbar matahari, hindarilah keluar antara pukul 11 sampai 15 sedapat mungkin bagaimanapun cuacanya, karenal ebih baik beraada diliuar pada senja yang cerah daripada tengah hari yang emndung. Kenaka topi yang mempunyai ppinggiran dan pakaian lengan panjang.
Ada banyak krim penahan sinar matahari yang sangat efektif,.Kekuatannya diindikasikan oleh factor pelindung matahari—FPM. Semakin tinggi FPM semakin lama anda bias berada diluar rumah.
Macam-macam FPM:
- FPM Tinggi: Spectraban forte, Piz Buin (extreme cream no. 6/8), coppertone (super shade no.15), Delial 10,.
- FPM Medium : Lancome Hydra Bronze, ROC Sunscreen Creams, Skol Cream, Germaine Monteil Strongm Ambre Solaire Cream, Nivea Sunfilter Cream, Eversun milk, Avon Vronze Cream.
- FPM Rendah: Uvistat, Innoxa 12 W, Ritz Bronze.
Krim-krim ini harus dipakai pada interval yang sering sementara anda berada diluar ruangan

Leigh, Irene &.Fenella Wojnarowska. 1988. Mengatasi Masalah Kulit dan Rambut. Arcan: Jakarta.

Sejarah Kimia


Reaksi kimia yang pertamakali membuat leluhur kita terkesan adalah api. Tetapi mungkin juga dengan adanya daging yang membusuk. Semua belum pasti. Api dan proses-proses lainnya menyingkap sifat-sifat zat yang tersembunyi. Kalau kita memanaskan sebatang kayu, pada mulanya yang kita lihat hanyalah kayu panas, tapi tiba-tiba kayu tersebut akan menyala.
Kimia sebenarnya adalah ilmu pengetahuan yang menjawab pertanyaan itu (baik tentang api maupun daging membusuk) dan reaksi kimia adalah perubahan-perubahan aneh yang menyingkap sifat-sifat tersembunyi zat.
Bisa juga dikatakan dalam bahasa awam, kimia adalah ilmu pengetahuan tentang yang gaib (misteri banget) yang tersembunyi yang tak terlihat. Tak heran perlu waktu lama untuk mengungkap rahasia-rahasia kimia daripada ilmu fisika… dan itu semua berawal dari API.
Api bias dipakai untuk mngendalikan reaksi-reaksi kimia lain: memasak misalnya! Disamping itu kita tahu kebiasaan ilmuwan: kalau mereka bisa memasak seuatu, mereka akan memasak yang lain lagi. Bahkan tak lama kemudain mungkin mereka akan memasak batu (hehehehe).
Kedengarannya aneh, tapi ternyata satu di antara serpihan batuan hijau itu meleleh, berubah menjadi cairan yang berwarna oranye, lalu setelah dingin jadilah tembaga mengilap dan bersifat logam. Hal ini mendorong mereka melebur batu-batu merah jadi besi… memanggang Lumpur menjadi batu bata.. menumis lemak dan abu menjadi sabun.. dan (tanpa api lho!) mendadih susu menjadi yoghurt atau keju… Meragi gandum menjadi bir… dan kubis menjadi kimci Lalu, tahu-tahu, kimia telah menimbulkan PERADABAN (waw! Kedengarannya asyik).
Nah! Bagaimana rahasia zat dijelaskan? Pasti kalian pernah mendengar orang yunani kuno berfilsafat mengajukan teori-teorinya hal ini:
1. Democritus, si pelopor teori atom berpikir bahwa zat terbuat dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibelah. Dari sinilah kata atom terbentuk (a-tom=tak-terbelah). Katanya gosip yang beredar bahwa kalau kita belah, belah, dan belah, maka pembelahan itu mesti berhenti.
2. Heraclitus, ini sih menduga bahwa segala sesuatu terbuat dari api (bayangkan kalau air untuk mandi itu terbuat dari api dan sepanas api… HAHAHA)
3. Aristoteles, yang ini nih katanya paling hebat lhO! Menurutnya bahwa sebenarnya unsur yang menysun semua benda itu ada empat, yaitu: air, api, tanah dan udara (teringat dengan film avatar aang deh!).
Dari ketiga gagasan terkenal itu, karena suatu alas an, ide aristoteles berpengaruh pada ilmu pengetahuan zaman pertengahan, Gagasan itu sangat optimis! Kalau semua benda merupakan campuran keempat unsur, maka kita seharusnya bisa mengubah apapun menjadi unsur lain hanya menyesuaikan bahan-bahannya.
Persoalan konyol ini dicoba di jawab di Persia oleh Jabir (abad kedelapan) dan Al-Razi (abad kesepuluh) yang dalam proses itu berhasil menciptakan segala macam peralatan laboratorium dan prosedur-prosedur yang berguna. Ini membuktikan bahwa kita bisa membuat kemajuan luar biasa yang praktis dengan ide-ide konyol ini.
Pada zaman pertengahan eropa sangat berutang ilmu pengetahuan kepada dunia islam yang namanya ALKIMIA (='ilmu kimia' dalam bahasa arab dan ininlah awal dari dinamakannya ilmu kimia)—dan hasrat mereka orang eropa untuk medapatkan emas buatan. Contohnya ahli alkimia Jertman Hennig Brand mencoba membuat emas dengan menyuling 60 ember air seni, tapi pada akhirnya peralatan Brand bersinar dalam kegelapan, dia bukan menemukan emas malah fosforus yang terkandung dalam air seni (Kacian Deh Lho!).
Meskipun spekulasi ahli alkimia gila-gilaan, ahli alkimia mencapai banyak hal di laboratorium: mereka menyempurnakan proses penyulingan, penyaringan, titrasi dan lainnya. Mereka memperbaiki pembuatan kaca, metalurgi, bahan peledak, dan pencegahan karat. Tapi teknik laboratorium ahli alkimia mereka melewati satu hal yang sangat penting: yaitu mereka gagal mengumpulkan gas. Apabila suatu reaksi menggunakan gas, ahli alkimia tidak bisa tahu. Apabila reaksi itu menghasilkan gas, mereka membiarkannya lolos. Ini berarti mereka belum dapat menentukan yang mana bahan ataupun produk dari reaksi kimia. Jadi, ilmu kimia berkembang lebih lanjut… BERSAMBUNG…

Senin, 25 Mei 2009

Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Masyarakat Indonesia secara menyeluruh dengan ketidaksadarannya dalam menjalankan aktivitas rutin, telah melakukan banyak kerusakan lingkungan yang pada gilirannya akan sangat berbahaya bagi kehidupan manusia itu sendiri. Satu hal yang dapat dikemukakan sebagai pemicu kondisi buruk ini antara lain tingginya tingkat konsumtif masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Akibatnya, semakin tinggi pula potensi tingkat kerusakan lingkungan. Hal yang sama juga dilakukan oleh pihak industri yang masih menggunakan bahan bakar fosil untuk melakukan proses industrinya. Krisis udara tersebut diperparah dengan besarnya permintaan terhadap pasokan kertas dunia yang memaksa beberapa pelaku industri untuk melakukan praktik illegal loging, hal itu tentunya berdampak langsung terhadap keseimbangan alam. Diperkirakan pada tahun 1750-1800 komposisi CO2 adalah 280,000 ppbv (Part per billion by volume) dan sekarang naik menjadi 370,000 ppbv. Hal itu sudah bukan rahasia lagi bahwa CO2 yang berlebih adalah penyebab utama dari peningkatan global warming. Oleh karena itu, diperlukan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan efektif sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar fosil.
Hidrogen merupakan salah satu jenis bahan bakar yang sudah lama diketahui potensinya. Kelebihan bahan hidrogen adalah tidak menghasilkan polusi udara kalau dibakar dan energinya lebih besar dari pada bahan bakar lain. Namun, kelemahannya adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan hidrogen sangat mahal. Itu dikarenakan hidrogen merupakan senyawa yang relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam. Maka diperlukan metode lain untuk menghasilkan hidrogen lebih murah dan lebih ramah lingkungan.
Metode revolusioner menggunakan energi matahari untuk menghasilkan hidrogen sebagai sumber energi yang bersih, aman dan murah telah dikembangkan para ilmuan dari Israel, Swedia, Swiss dan Prancis. Teknik ini ditujukan untuk mengekstrak seng murni lebih mudah, cepat dan ramah lingkungan untuk mendorong produksi bahan bakar hidrogen. Metode ini sengaja dirancang dengan tujuan menghasilkan hidrogen dari mereaksikan air dengan logam seng. Para ilmuan berhasil mengembangkan teknik inkonvensional ini untuk menghasilkan logam seng dengan menggunakan deretan cermin yang memantulkan panas ke satu titik. Reaktor yang dibangun di Weitzmann Institute di Israel ini dapat menghasilkan panas hingga 1.200 oC. Dengan menambah sedikit karbon, seng murni dapat dipisahkan dari suhu tersebut. Berdasarkan cara ini, tim ilmuan dapat memperoleh sekitar 50 Kg seng murni setiap jam. Pendinginan seng murni menghasilkan bubuk seng yang lebih mudah dipakai dan didistribusikan. Untuk menghasilkan hidrogen murni, bubuk seng tinggal dicampur ke dalam air dan dipanaskan pada suhu 350 oC. Oksigen dalam air akan berikatan dengan seng menjadi seng oksida dan sisanya adalah hidrogen murni yang siap disimpan ke dalam tabung bahan bakar.
Perlu diketahui, logam seng termasuk salah satu dari empat logam yang berlimpah dan tergolong empat besar logam yang diproduksi selain besi, aluminium dan tembaga. Disamping itu, Negara Indonesia mempunyai potensi logam seng yang besar pula. Ini merupakan peluang besar yang sangat baik untuk menghasilkan bahan bakar alternatif yang lebih murah dan tentunya ramah lingkungan.